Catatan untuk pembaca

Blog ini adalah milik pribadi, bukan kelompok atau golongan maupun komunitas...

Blog ini adalah tempat saya belajar untuk menuliskan pikiran saya, isi hati, ide-ide dan mungkin informasi yang saya peroleh
dari tempat lain

Jika bermanfaat alhamdulillah, jika ada kesalahan mohon dimaafkan....

Terima Kasih

Belajar Bijaksana Dari Bencana

Peristiwa sekecil apapun sebenarnya mengandung pesan yang luar biasa besarnya. Memang diperlukan kepekaan untuk menemukan pelajaran. Diperlukan kemampuan untuk menemukan pesan implicit dan eksplisit-nya. (Anonim)

Beberapa tahun silam, banjir air mata menghujani negeri ini lagu-lagu duka dan sendu dikumandangkan di setiap berita dan tayangan di televisi....yah negeri ini berduka karena terhempas oleh tsunami dan gempa berkekuatan besar ratusan ribu orang luka-luka, 166000 orang dinyatakan tewas dan hilang.....dunia pun berduka, tepat beberapa bulan yang lalu pun Tragedi Meletusnya Gunung Merapi melanda Jogjakarta, Solo, Magelang dan sekitarnya ratusan rumah porak poranda, hewan ternak, harta benda, dan kerabat banyak yang musnah....dan kemudian beberapa hari yang lalu kita semua dikejutkan oleh gempa dan tsunami berkekuatan 8,8 Skala Richter yang melanda Jepang.


Jepang, meskipun sebuah negara maju yang menempati peringkat ketiga dalam kemajuan perekonomiannya di dunia, pusat riset dan teknologi, tempat banyak alat-alat canggih diciptakan dan ilmuan-ilmuan hebat dilahirkan namun seolah tak memiliki daya apa-apa menghadapi kekuatan alam. Ada apa gerangan sebenarnya dari semua yang terjadi ini? segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini pastilah ada maksudnya.

Belajar dari kejadian-kejadian terdahulu, kita harus berpikir. Hanya dengan kekuatan gempa 8,8 SR, Jepang mengalami kerusakan yang cukup parah meskipun Jepang sudah mempunyai teknologi bangunan tahan gempa. Pelajaran pertama bahwa teknologi tidak mampu menandingi kekuatan Tuhan. Jika kita mengingat tragedy tsunami Aceh, begitu banyak mayat bergelimpangan di lepas pantai dan daratan. Sedemikian halnya di Jepang, bahwa tsunami Jepang telah memakan korban lebih dari 300 orang. Pelajaran kedua manusia tidak dapat menghindar dari petaka.

Dalam beberapa kejadian bencana alam banyak pula dijumpai para korban yang selamat dari hempasan, dengan kondisi yang bermacam-macam bahkan yang secara logika kita sebagai manusia seharusnya tidak bisa selamat tetapi malah selamat dari bencana tersebut hal ini menunjukkan Pelajaran Ketiga bahwa Tuhan Maha Berkehendak terhadap hambaNya. Banyak hal yang terkadang tidak kita sadari dalam hidup ini, sebagian besar kita mungkin hanya memandang sebuah bencana dari suatu sudut pandang yang sempit dan negatif padahal Tuhan telah memberitahu kita bahwa apa-apa yang menurut kita baik untuk kita belum tentu baik menurut Tuhan. Ya, dapatb kita saksikan ketika Negeri ini dihempas bencana tsunami, gempa, dan letusan gunung berapi seluruh bangsa di dunia menyerukan pray for Indonesia , dan berbagai bantuan datang dari berbagai penjuru dunia, begitupun kita saksiakn saat ini dunia menyerukan pray for Japan. Lagi-lagi sebuah Pelajaran berharga bahwa bencana dapat mempertautkan hati kita semua untuk saling membantu.

Setiap peristiwa tidak mengenakkan yang kita alami pasti akan menimbulkan kesadaran kita kepada Tuhan. kepada kuasaNya. Artinya, kita cepat menyadari keberadaan Tuhan ketika berada dalam kesulitan secara alami dan ini adalah fitrah kita sebagai makhluk ciptaannya. Maka, tragedi tsunami Jepang pun membangkitkan kesadaran religius yang luas biasa. Pelajaran berharga ini mengingatkan kita bahwa bencana dapat mendekatkan kita kepada Illahi.

Begitulah kuasa Allah, dimanapun kita bersembunyi, sekuat apapun kita membangun benteng, meningkatkan teknologi dan kekuatan....kita tetaplah sebagai hambaNya yang tak mampu melawan kekuasaanNya dan kekuatanNya. Takdir Allah pasti datang apabila Dia sudah menghendakinya sedangkan kita hanya bisa berusaha keras, berdoa, dan kemudian tawakkal kepadaNya.


To all the people in Japan, I left a message and prayer. There are no unresolved problems. The problem is often advantageous ourselves to go forward and be creative. I believe that you all has been able to take meaningful lessons from this incident. I'm here, in Indonesia, pray for the good of all the people in Japan.

Ada apa dengan "Galau"

Ada ungkapan dari seorang teman saya di Facebook, Sari Yulianti sampai-sampai dia menulis sebuah catatan yang berjudul Statusmu, Galaumu....(kenapa ya kok kata2 galau saat ini kayaknya ngetrend bgt gitu loh) hahaha....yuks kita bahas....



Sebenarnya definisi galau itu apa sih? kalau menurut Mas Muhammad Iqbal Syams galau itu singkatan dari gundah gulana yang salah gaul....sedangkan kalau menurut KBBI galau adalah bergalau v sibuk beramai-ramai;
sangat ramai; berkacau (tidak keruan)....(nah lho apa pula ini,...memusingkan)


Oke kalau boleh saya ambil kesimpulan mungkin maksudnya galau itu adalah cuman kondisi yang belum pasti aja..Tapi biasanya galau diidentikkan dengan yang gak enak atau ga sesuai ama harapan. Kondisi yg belum pasti itu bisa karana harapannya yang kemungkinan besar tidak dapat/sulit terwujud atau juga kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Jadilah galau namanya, seharusnya sih galau g usah lama2 dan cepat ambil tindakan krn klo g gitu kita bisa terlena ama kegalauan yang dalam dan tak bisa menemukan jalan keluar...

Jadi, kebanyakan dari kita sering tuh menuliskan kata2 galau, baik di Fb, Tweet, atau lainnya....padahal seperti udah dibahas sama teman saya diatas tuh statusmu, galaumu.....jadi apa yg kita tuliskan di status kita emang bner bgt itu bisa jadi senjata makan tuan, bisa jadi boomerang buat kita.......terkadang kita menuliskan status kan biasanya isinya keluhan-keluhan yg mungkin terkadang ndak jelas...hehehe 


Dengan kita nulis kaya gitu kan orang lain, atau siapapun kan jadi tau apa yg kita alami, jadilah ada yg ngelike, ada yg comment.....atau bahkan ada yg juga memanfaatkan situasi.....yah bisa positif ayau negatif tergantung dari pelakunya...hehehehe (kok gak nyambung yak sama judul)


Ya kembali ke galau, sebenernya sadar atau tidak....galau itu kita sendiri lho yg menciptakan (maksudnya bukan membuat ada seperti dr gak ada jd ada tpp lebih ke memicu) nah, gimana nyiptainnya ya? lha wong yg bisa menciptaka kan Yang Maha Pencipta, bukan itu maksdunya tapi kita yg bikin diri kita tenggelam dalam galau....penyebabnya sih bisa macem2 tp kebanyankan adalah karena gak ada kerjaan alias kurang kerjaan.....coba kalau kita sibuk bnyk kerjaan yah biasa2 aja tuh malah jadinya......gak pake galau2an.....




So,.....kesimpulannya adalah.....galau dapat terjadi pada siapa saja tidak menganal tempat dan waktu, tapi dapat kita hindari dan atasi dengan menyibukkan diri pada hal-hal yg positif.....itu lebih baik.....


Seperti dikatakan oleh ai dalam catatannya:
Maka, tak usahlah kau galau. Karena dalam lafaz-lafaz itu ada obat kegelisahan.

n_n